Saturday, December 31, 2011

Jam Kerja di Perusahaan Jepang

Jam kerja kebanyakan perusahaan di Jepang adalah dari pukul 9 pagi sampai 5 sore. Namun
baru-baru ini sistem “waktu fleksibel” semakin banyak dipakai. Ini adalah sistem dimana
karyawan punya kebebasan pada batas tertentu untuk menetapkan waktu kerja mereka sendiri.
Sistem waktu fleksibel ini menjadi populer karena karyawan jadi dapat menghindari jam-jam
pulang pergi yang paling sibuk dan dapat bekerja sesuai dengan pola kehidupan mereka.
Di sisi lain, memang benar banyak orang yang merasa tidak enak untuk pulang kantor lebih
dulu dibandingkan rekan-rekan atau para bos, meskipun pekerjaan mereka hari itu sudah
selesai. Karena itu jangan lupa untuk menunjukkan sikap tenggang rasa terhadap mereka.
Kalaupun Anda harus pulang lebih dulu, ada baiknya mengucapkan O-saki ni shitsurei
shimasu yang artinya “Maaf saya permisi dulu”.

Saturday, December 17, 2011

Fakta : Seni Mandi Ala Orang Jepang

Berlainan dengan orang Indonesia atau mungkin negara lain yang mementingkan mandi pada pagi hari dan biasanya mandi dua kali sehari, orang Jepang mementingkan mandi pada malam hari sebelum tidur saja, sedangkan pagi mereka biasanya merasa tidak perlu mandi. Lohh ?? Mengapa demikian .. Alasannya, pagi hari badan kita masih bersih karena belum kemana-mana, buat apa mandi? Sedangkan pada malam hari mereka menanggap badan mereka kotor, karena sehabis bekerja dan bepergian, banyak mengeluarkan keringat, maka perlu membersihkannya dengan ofuro. Sehabis mandi bukan saja mereka menganggap badan bersih melainkan juga perasaan menjadi segar sehingga tidur pun bisa nyenyak. Ohh ternyata begitulah rekan-rekan sekalian, jadi jangan heran ya, jikalau kita memiliki kenalan orang Jepang yang berkebiasaan seperti itu.

Sekarang, mungkin ada yang bingung, ofuro wa nani desuka (apa itu ofuro?) . Ofuro adalah mandi cara orang Jepang dengan berendam di air hangat. Hangat pada ofuro bagi mereka biasanya lebih dari 40 derajat.

Pada musim gugur, orang Jepang memiliki kebiasaan pergi berendam air hangat ke tempat-tempat khusu yang disebut onsen. Biasanya dekat sumber air panas di pegunungan. Onsen bukan hanya sekedar tempat berendam air hangat, melainkan sekaligus penginapan dan tempat makan. Jadi, ongkos menginap di onsen meliputi ongkos menginap, mandi berendam, dan makan malam. Eiitt, karena sudah menjadi kebiasaan, oleh karena itu onsen pada musim gugur selalu penuh dengan tamu, jadi harus dipesan dahulu dari jauh-jauh hari. Onsen biasanya disajikan secara alami, yang ditengah sejuknya alam pegunungan (walau onsen tidak hanya di gunung) yang tentunya memiliki batasan antar kolam onsen

Monday, August 29, 2011

Bunyi Konsonan "n"

Ada satu konsonan dalam bahasa Jepang yang berdiri sendiri, yaitu n (ん). Bunyi konsonan ini dapat berubah menurut bunyi yang mengikutinya, yaitu [m], [ng], [N]. Akan tetapi cara pengucapan ini tidak merubah makna. Perubahan bunyi "n" adalah sebagai berikut.

a. Apabila konsonan yang mengikuti nya adalah [p], [b], [m], maka bunyi "n" berubah menjadi "m".
Contoh : Sampo => さんぽ (Jalan-jalan) , Shimbun => し ん ぶ ん (Surat Kabar) , Sammai => さんまい (Tiga lembar)

b. Apabila konsonan yang mengikuti nya adalah [t], [ts], [j], [d], [s], [z], [n], maka "n" tetap dibaca "n"
Contoh : Kanji => か ん じ (Huruf Kanji), Sentaku => せ んたく(Cuci)

c. Apabila konsonan yang mengikutinya adalah [g] , [k], maka "n" dibaca "ng"
Contoh : Nihonggo => にほ んご (Bahasa Jepang) , Gingkou => ぎんこう (Bank)

d. Apabila "n" terletak sebelum huruf vokal atau diakhir kosakata, maka "n" dibaca "N" (ng lemah)
Contoh : SaNg en => さんえん ( Tiga Yen) , HoNg => ほん (Buku)

Nama Orang Jepang

Nama orang Jepang terdiri dari "nama keluarga" dan "nama pemberian/diri". Tidak ada "nama tengah" dalam nama orang jepang, seperti halnya nama orang Jepang. Ketika berkenalan, kadang orang Jepang hanya menyebutkan nama keluarga mereka. Akan tetapi, ketika menyebutkan nama lengkap, mereka lebih dulu mengucapkan nama keluarga baru kemudian nama diri.

Contoh : Suzuki Aiko (Suzuki : nama keluarga , Aiko : nama diri)

Berikut adalah nama-nama yang paling banyak digunakan di Jepang.

Nama keluarga : Yamada, Takahiro, Katou, Satou, Tanaka, Suzuki, Watanabe, Kobayashi, dll.

Nama diri (laki-laki) : Ken, Hiroshi, Ichirou, Souichi, dll.

Nama diri (perempuan) : Megumi, Naomi, Tomoko, Yuriko, Kyouso, Hisako, Noriko, Yuuko, Miki,dll. (Biasanya berakhiran ~ko)

Pada umumnya, orang Jepang biasa dipanggil dengan nama keluarganya. Misal Satou-san, Suzuki-san. Kepada teman sebaya / yang akrab, biasanya hanya dengan menyebutkan nama dirinya ditambahkan ~san/~kun/~chan. Bahkan teman yang sudah sangat akrab tidak lagi menyebutkan nama diikuti kata ~san. Tapi langsung nama diri. Akan tetapi, untuk mengindari ada nya rasa tersinggung, lebih baik tambahkan ~san pada belakang nama mereka.