Friday, September 24, 2010

Kata Petunjuk Arah / Wādoakusesu ワードアクセス

1. Kochira : Di sebelah sini
Kochira wa higashi desu Di sebelah sini adalah Timur.
Kochira wa kyakuma desu Di sebelah sini adalah ruang tamu.

2. Sochira : Di sebelah situ *Tehniknya sama*
Sochira wa nishi desu Di sebelah situ adalah Barat.
Sochira wa yakusho desu Di sebelah situ adalah kantor.

3. Achira : Di sebelah sana *Tehniknya sama*
Achira wa kita desu Di sebelah sana adalah Utara.
Achira wa gakko desu Di sebelah sana adalah sekolah.

4. Dochira : Di sebelah mana?
Dochira ga minami desuka Di sebelah mana Selatan?
Minami wa dochira desuka Selatan di sebelah mana?

Kata Petunjuk Tempat / 単語のブックマークサイト Tango no bukkumākusaito

Untuk menunjukkan suatu tempat digunakan kata ”Koko, Soko, Asoko”, sedangkan untuk menanyakan suatu tempat digunakan ”Doko”.

1. Koko : Tempat ini (Di sini).
Koko wa ginko desu Di sini adalah bank.
Koko wa uchi desu Di sini adalah rumah.

2. Soko : Tempat itu (Di situ). *Tehniknya sama seperti Kata Penunjuk Benda*
Soko wa byouin desu Di situ adalah rumah sakit.
Soko wa yubinkyoku desu Di situ adalah kantor pos.

3. Asoko : Tempat itu (Di sana) *Tehniknya sama seperti Kata Penunjuk Benda*
Asoko wa mise desu Di sana adalah toko.
Asoko wa minato desu Di sana adalah pelabuhan.

4. Doko : Dimana?
Resutoran wa doko desuka Restoran di mana?
Doko ga Resutoran desuka Di mana Restoran?

Kata Petunjuk Benda /カタベンダブックマーク Wādo no obujekuto e no pointa

Untuk menunjuk sesuatu, benda mati, atau binatang digunakan kata tunjuk “Kore, Sore, Are”, sedangkan untuk menanyakan sesuatu digunakan “Dore”.

1. Kore : Ini (Menunjukkan benda yang dekat dengan si pembicara.)

Kore wa enpitsu desu Ini adalah pensil
Kore wa hon desu Ini adalah buku

2. Sore : Itu (Menunjukkan benda yang jauh dari si pembicara dan dekat dari
Pendengar.)
Sore wa uchi desu Itu adalah rumah
Sore wa hasami desu Itu adalah gunting

3. Are : Itu (Menunjukkan benda yang jauh dari pembicara dan juga jauh dari
Pendengar.)
Are wa yama desu Itu adalah gunung
Are wa gakko desu Itu adalah sekolah

4. Dore : Yang mana? (Untuk menanyakan yang mana benda yang dimaksud.)
Dentou wa dore desuka Lampu listrik yang mana?
Dore ga Dentou desuka Yang mana lampu listrik?



* Jika hendak menanyakan benda yang mana benda yang dikehendaki dari benda-benda yang lain gunakan ....wa dore di tengah kalimat.
* Jika hendak menanyakan benda yang dimaksud tapi tak tahu yang mana gunakan Dore ga.... di awal kalimat.

Saturday, September 11, 2010

Partikel "Wa dan Desu"

”Wa”
Penjelasan
Wa merupakan partikel yang memiliki arti utama ”adalah”, dalam bahasa inggris ”is”... Jika hendak menyampaikan penjelasan arti atau maksud menggunakan adalah...
Tulisan
Wa dalam tulisan hiragana kata benda, kata sifat, atau kata kerja berbentuk (wa). Tetapi ketika Wa digunakan untuk partikel menggunakan huruf (Ha) dan tetap dibaca wa (seperti berkata warung)
Contoh
Watashi wa seito desu ( Saya seorang pelajar.)

Kore wa hon desu ( Ini adalah buku.)

”Desu”
Penjelasan
Desu merupakan partikel tetap yang memiliki arti sama dengan titik yaitu untuk memberitahukan bahwa kalimat yang diucapkan telah selesai. Tapi ada juga kalimat yang tak mnggunakan Desu. Tetapi perlu di ingat desu hanya digunakan untuk kalimat positive, untuk negative dan dan untuk kalimat tanya d\ada sedikit tambahan.
Tulisan
Desu dalam tulisan hiragana ditulis biasa (Desu). Tetapi pengucapannya samar yaitu Des... Seperti membaca al-qur’an di akhir ayat, tulisannya Sobri dibaca Sobr.
Contoh
Kyou wa doyoubi desu (Hari ini adalah hari sabtu.)

Ashita wa getsuyoubi desu (Hari ini adalah hari senin.)

Sunday, September 5, 2010

Yoobi 曜日 / Hari

Yoobi artinya hari. Tidak berbeda dengan peraturan dunia. Jepang pun hanya memiliki 7 nama hari. Nama hari dalam bahasa Jepang tidak sekedar nama, akan tetapi memiliki sebuah makna atau rahasia tertentu terhadap kekayaan alam. Mengapa?? Memang tidak berbeda dengan negara Taiwan ataupun Cina, Jepang pun sangat menghormati ciptaan dewa-dewa (kalau kita Allah/Tuhan) untuk kehidupan manusia dibumi... Selain itu hari-hari Jepang mirip dengan nama hari-hari dalam bahasa Inggris. Penasaran bagaimana bentuk menjadikan nama-nama ciptaan tuhan dijadikan bagian dari nama-nama hari?? Yuk kite lihat!!

SENIN MONDAY Getsuyoobi 月
SELASA TUESDAY Kayoobi 火
RABU WEDNESDAY Suiyoobi 水
KAMIS THURSDAY Mokuyoobi 木
JUM’AT FRIDAY Kinyoobi 金
SABTU SATURDAY Doyoobi 土
MINGGU SUNDAY Nichiyoobi 日

Dapat kau lihat, hubungan antar hari (English), dan hari (Nihon-go). Monday, jika dilihat day artinya hari dan bila dibuang tinggal mon yang pengucapannya mirip dengan moon atau bulan. Nah gitu juga untuk Getsuyobi, jika yobi dihilangkan tinggal Getsu, getsu memiliki arti bulan. Sama seperti Getsuyobi, jika dibuang tinggal Sun artinya Matahari dan Nichi yang juga artinya matahari.

Berikut penjelasan apa maksud masing-masing hari:

Getsuyoobi artinya Bulan
Kayoobi artinya Api
Suiyoobi artinya Air
Mokuyoobi artinya Pohon / Tumbuhan
Kinyoobi artinya Emas (Emas pertambangan)
Doyoobi artinya Tanah
Nichiyoobi artinya Matahari

Saturday, September 4, 2010

Kazoku / Keluarga 家族

Kazoku dalam bahasa Jepang, nama-nama panggilan kazoku dibagi 2, yaitu Kazoku / Panggilan untuk keluarga sendiri dan Go Kazoku / Panggilan untuk keluarga orang lain. Jadi, jika akan memanggil keluarga teman kita tidak perlu menyebut ibunya nila, ayahnya hamzah. Untuk mengetahui bagaimana penggilan yang tepat untuk keluarga sendiri atau keluarga orang lain, yok lihat tabel berikut ini!!!

Arti Kazoku / Keluarga Sendiri Go Kazoku / Keluarga Orang lain
Suami Otto Go Shujin
Istri Tsumo Okusan
Ayah Chichi Otosan
Ibu Haha Okasan
Anak Kodomo Okaasan
Putra Musuko Musukosan
Putri Musume Musumesan
Kakak ‘lk’ Ani Oniisan
Kakak ‘pr’ Ane Oneesan
Saudara kandung Kyoodai Go Kyoodai
Kakek Sofu Ojiisan
Nenek Sobo Obaasan
Paman Oji Ojisan
Tante Oba Obasan

Jadi, pelajarilah perlahan!! Lihatlah 10 x dalam 1 jam, jangan 1 x dalam 10 jam... OKEE!!! Setelah mengerti pasti bisa memanggil keluarga dengan baik!!!....

Perkembangan zaman di Jepang / Kaihatsu, Nippon jidai no 開発、日本時代の

Prasejarah
Sebuah bejana dari periode Jomon Pertengahan (3000-2000 SM).

Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni manusia purba setidaknya 600.000 tahun yang lalu, pada masa Paleolitik Bawah. Setelah beberapa zaman es yang terjadi pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang beberapa kali terhubung dengan daratan Asia melalui jembatan darat (dengan Sakhalin di utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke kepulauan Jepang dari wilayah yang kini merupakan Republik Rakyat Cina dan Korea. Zaman Paleolitik Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama di dunia, sekitar tahun 30.000 SM.

Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat, kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup pemburu-pengumpul semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik dan pembuatan kerajinan tembikar terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan suku Ainu masa kini.

Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran teknologi-teknologi baru seperti bercocok tanam padi di sawah yang berpengairan dan teknik pembuatan perkakas dari besi dan perunggu yang dibawa serta migran-migran dari Cina atau Korea.

Dalam sejarah Cina, orang Jepang pertama kali disebut dalam naskah sejarah klasik, Buku Han yang ditulis tahun 111. Setelah periode Yayoi disebut periode Kofun pada sekitar tahun 250, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer yang kuat. Menurut Catatan Sejarah Tiga Negara, negara paling berjaya di kepulauan Jepang waktu itu adalah Yamataikoku.
Zaman Klasik

Bagian sejarah Jepang meninggalkan dokumen tertulis dimulai pada abad ke-5 dan abad ke-6 Masehi, saat sistem tulisan Cina, agama Buddha, dan kebudayaan Cina lainnya dibawa masuk ke Jepang dari Kerajaan Baekje di Semenanjung Korea.
Jepang dapat mengusir dua kali invasi Mongol ke Jepang (1274 dan 1281)

Perkembangan selanjutnya Buddhisme di Jepang dan seni ukir rupang sebagian besar dipengaruhi oleh Buddhisme Cina.[14] Walaupun awalnya kedatangan agama Buddha ditentang penguasa yang menganut Shinto, kalangan yang berkuasa akhirnya ikut memajukan agama Buddha di Jepang, dan menjadi agama yang populer di Jepang sejak zaman Asuka.[15]

Melalui perintah Reformasi Taika pada tahun 645, Jepang menyusun ulang sistem pemerintahannya dengan mencontoh dari Cina. Hal ini membuka jalan bagi filsafat Konfusianisme Cina untuk menjadi dominan di Jepang hingga abad ke-19.

Periode Nara pada abad ke-8 menandai sebuah negeri Jepang dengan kekuasaan yang tersentralisasi. Ibu kota dan istana kekaisaran berada di Heijo-kyo (kini Nara). Pada zaman Nara, Jepang secara terus menerus mengadopsi praktik administrasi pemerintahan dari Cina. Salah satu pencapaian terbesar sastra Jepang pada zaman Nara adalah selesainya buku sejarah Jepang yang disebut Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720).[16]
Patung Buddha di Todaiji, Nara, yang dibuat pada tahun 752.

Pada tahun 784, Kaisar Kammu memindahkan ibu kota ke Nagaoka-kyō, dan berada di sana hanya selama 10 tahun. Setelah itu, ibu kota dipindahkan kembali ke Heian-kyō (kini Kyoto). Kepindahan ibu kota ke Heian-kyō mengawali periode Heian yang merupakan masa keemasan kebudayaan klasik asli Jepang, terutama di bidang seni, puisi dan sastra Jepang. Hikayat Genji karya Murasaki Shikibu dan lirik lagu kebangsaan Jepang Kimi ga Yo berasal dari periode Heian.[17]
Zaman Pertengahan
Sekelompok orang-orang Portugis dari periode Nanban, abad ke-17.

Abad pertengahan di Jepang merupakan zaman feodalisme yang ditandai oleh perebutan kekuasaan antarkelompok penguasa yang terdiri dari ksatria yang disebut samurai. Pada tahun 1185, setelah menghancurkan klan Taira yang merupakan klan saingan klan Minamoto, Minamoto no Yoritomo diangkat sebagai shogun, dan menjadikannya pemimpin militer yang berbagi kekuasaan dengan Kaisar. Pemerintahan militer yang didirikan Minamoto no Yoritomo disebut Keshogunan Kamakura karena pusat pemerintahan berada di Kamakura (di sebelah selatan Yokohama masa kini). Setelah wafatnya Yoritomo, klan Hōjō membantu keshogunan sebagai shikken, yakni semacam adipati bagi para shogun. Keshogunan Kamakura berhasil menahan serangan Mongol dari wilayah Cina kekuasaan Mongol pada tahun 1274 dan 1281. Meskipun secara politik terbilang stabil, Keshogunan Kamakura akhirnya digulingkan oleh Kaisar Go-Daigo yang memulihkan kekuasaan di tangan kaisar. Kaisar Go-Daigo akhirnya digulingkan Ashikaga Takauji pada 1336.[18] Keshogunan Ashikaga gagal membendung kekuatan penguasa militer dan tuan tanah feodal (daimyo) dan pecah perang saudara pada tahun 1467 (Perang Ōnin) yang mengawali masa satu abad yang diwarnai peperangan antarfaksi yang disebut masa negeri-negeri saling berperang atau periode Sengoku.[19]

Pada abad ke-16, para pedagang dan misionaris Serikat Yesuit dari Portugal tiba untuk pertama kalinya di Jepang, dan mengawali pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan Dunia Barat (Perdagangan dengan Nanban). Orang Jepang menyebut orang asing dari Dunia Barat sebagai namban yang berarti orang barbar dari selatan.
Salah satu kapal segel merah Jepang (1634) yang dipakai berdagang di Asia.

Oda Nobunaga menaklukkan daimyo-daimyo pesaingnya dengan memakai teknologi Eropa dan senjata api. Nobunaga hampir berhasil menyatukan Jepang sebelum tewas terbunuh dalam Peristiwa Honnōji 1582. Toyotomi Hideyoshi menggantikan Nobunaga, dan mencatatkan dirinya sebagai pemersatu Jepang pada tahun 1590. Hideyoshi berusaha menguasai Korea, dan dua kali melakukan invasi ke Korea, namun gagal setelah kalah dalam pertempuran melawan pasukan Korea yang dibantu kekuatan Dinasti Ming. Setelah Hideyoshi wafat, pasukan Hideyoshi ditarik dari Semenanjung Korea pada tahun 1598.[20]

Sepeninggal Hideyoshi, putra Hideyoshi yang bernama Toyotomi Hideyori mewarisi kekuasaan sang ayah. Tokugawa Ieyasu memanfaatkan posisinya sebagai adipati bagi Hideyori untuk mengumpulkan dukungan politik dan militer dari daimyo-daimyo lain. Setelah mengalahkan klan-klan pendukung Hideyori dalam Pertempuran Sekigahara tahun 1600, Ieyasu diangkat sebagai shogun pada tahun 1603. Pemerintahan militer yang didirikan Ieyasu di Edo (kini Tokyo) disebut Keshogunan Tokugawa. Keshogunan Tokugawa curiga terhadap kegiatan misionaris Katolik, dan melarang segala hubungan dengan orang-orang Eropa. Hubungan perdagangan dibatasi hanya dengan pedagang Belanda di Pulau Dejima, Nagasaki. Pemerintah Tokugawa juga menjalankan berbagai kebijakan seperti undang-undang buke shohatto untuk mengendalikan daimyo di daerah. Pada tahun 1639, Keshogunan Tokugawa mulai menjalankan kebijakan sakoku ("negara tertutup") yang berlangsung selama dua setengah abad yang disebut periode Edo. Walaupun menjalani periode isolasi, orang Jepang terus mempelajari ilmu-ilmu dari Dunia Barat. Di Jepang, ilmu dari buku-buku Barat disebut rangaku (ilmu belanda) karena berasal dari kontak orang Jepang dengan enklave orang Belanda di Dejima, Nagasaki. Pada periode Edo, orang Jepang juga memulai studi tentang Jepang, dan menamakan "studi nasional" tentang Jepang sebagai kokugaku.[21]
Zaman Modern
Kekaisaran Jepang terdiri dari sebagian besar Asia Timur dan Tenggara pada tahun 1942.

Pada 31 Maret 1854, kedatangan Komodor Matthew Perry dan "Kapal Hitam" Angkatan Laut Amerika Serikat memaksa Jepang untuk membuka diri terhadap Dunia Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Persetujuan-persetujuan selanjutnya dengan negara-negara Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang ke dalam krisis ekonomi dan politik. Kalangan samurai menganggap Keshogunan Tokugawa sudah melemah, dan mengadakan pemberontakan hingga pecah Perang Boshin tahun 1867-1868. Setelah Keshogunan Tokugawa ditumbangkan, kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar (Restorasi Meiji) dan sistem domain dihapus. Semasa Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi sistem politik, hukum, dan militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang mengatur Dewan Penasihat Kaisar, menyusun Konstitusi Meiji, dan membentuk Parlemen Kekaisaran. Restorasi Meiji mengubah Kekaisaran Jepang menjadi negara industri modern dan sekaligus kekuatan militer dunia yang menimbulkan konflik militer ketika berusaha memperluas pengaruh teritorial di Asia. Setelah mengalahkan Cina dalam Perang Sino-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang, Jepang menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.[22]

Pada awal abad ke-20, Jepang mengalami "demokrasi Taisho" yang dibayang-bayangi bangkitnya ekspansionisme dan militerisme Jepang. Semasa Perang Dunia I, Jepang berada di pihak Sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat memperluas pengaruh dan wilayah kekuasaan. Jepang terus menjalankan politik ekspansionis dengan menduduki Manchuria pada tahun 1931. Dua tahun kemudian, Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa setelah mendapat kecaman internasional atas pendudukan Manchuria. Pada tahun 1936, Jepang menandatangani Pakta Anti-Komintern dengan Jerman Nazi, dan bergabung bergabung bersama Jerman dan Italia membentuk Blok Poros pada tahun 1941[23]

Pada tahun 1937, invasi Jepang ke Manchuria memicu terjadinya Perang Sino-Jepang Kedua (1937-1945) yang membuat Jepang dikenakan embargo minyak oleh Amerika Serikat[24] Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Serangan Pearl Harbor menyeret AS ke dalam Perang Dunia II. Setelah kampanye militer yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang dimilikinya pada awal perang. Amerika Serikat melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya. Setelah AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 (Hari Kemenangan atas Jepang).[25]

Perang membawa penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan Jepang. Berjuta-juta orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di bawah slogan Kemakmuran Bersama Asia. Hampir semua industri dan infrastruktur di Jepang hancur akibat perang. Pihak Sekutu melakukan repatriasi besar-besaran etnik Jepang dari negara-negara Asia yang pernah diduduki Jepang.[26] Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh yang diselenggarakan pihak Sekutu mulai 3 Mei 1946 berakhir dengan dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin Jepang yang terbukti bersalah melakukan kejahatan perang.
Pencakar langit di Shinjuku, Tokyo

Pada tahun 1947, Jepang memberlakukan Konstitusi Jepang yang baru. Berdasarkan konstitusi baru, Jepang ditetapkan sebagai negara yang menganut paham pasifisme dan mengutamakan praktik demokrasi liberal. Pendudukan AS terhadap Jepang secara resmi berakhir pada tahun 1952 dengan ditandatanganinya Perjanjian San Francisco.[27] Walaupun demikian, pasukan AS tetap mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di Jepang, khususnya di Okinawa. Perserikatan Bangsa-Bangsa secara secara resmi menerima Jepang sebagai anggota pada tahun 1956.

Seusai Perang Dunia II, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan menempatkan Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar nomor dua di dunia, dengan rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 10% per tahun selama empat dekade. Pesatnya pertumbuhan ekonomi Jepang berakhir pada awal tahun 1990-an setelah jatuhnya ekonomi gelembung.

Sekilas tentang pulau-pulau jepang / Gaiyō Nippon rettō no 概要日本列島の

Jepang merupakan Negara yang berbentuk kepulauan yang dinamakan oleh orang Jepang sendiri adalah Nippon dan mempunyai julukan Negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan Negara Industri terbesar ke-2 setelah Amerika Serikat.
1. Luas wilayah : 370.370 KM2;
2. Letak Astronomis : 30º LU-47º LU dan 128º BT-146º BT;
3. Letak Geografis : Di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, di sebelah timur benua Asia dan sebelah barat Samudera Pasifik;
4. Batas-batas : utara adalah Laut Okhstosk, Timur adalah Samudera Pasifik, Selatan adalah L. Cina timur dan L. Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea;
5. Bentang alam : Terdiri dari pulau-pulau, empat pulau utama Jepang yaitu Hokkaido, Honsu, Sikoku, dan Khyushu. Pada umumnya adalah daerah bergunung-gunung yang titik tertingginya adalah G. Fuji atau Fujiyama (3778M). Pegunungan di Jepang merupakan masih termasuk rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik, sehingga banyak gunung apinya. Sungai di Jepang pendek-pendek serta deras sehingga baik untuk pembangkit tenaga listrik. Danau di Jepang kecil-kecil yang terbesar adalah D. Biwa;
6. Iklim : Secara keseluruhan iklimnya yaitu muson laut sedang;
7. Keadaan penduduk : Pada tahun 1998, jumlah penduduk Jepang adalah 126.400.000 jiwa. Pertumbuhan penduduk 0,3% dan kepadatannya adalah 326 jiwa per KM2. Penduduk Jepang termasuk Induk bangsa Mongoloid, suku bangsa aslinya adalah suku bangsa Aino yang tinggal di P. Hokkaido. Penduduk Jepang yang terpadat adalah di P. Honsu dan bagian utara P.Khyushu;
8. Bentuk pemerintahaan : Kekaisaran yang menganut parlementer, Kepala negaranya adalah Kaisar/Tenno, dan Kepala pemerintahannya adalah Perdana Menteri;
9. Bahasa : Bahasa Jepang dengan huruf Kanji;
10. Agama : Sebagian besar Sinto dan selebihnya Budha;
11. Kegiatan Ekonomi : Industri, Pertanian, Perikanan, Pertambangan, Perhubungan dan perdagangan;
12. Kebudayaan: Jepang banyak menerima pengaruh dari Cina tetapi terdapat perbedaan yang jelas antara keduanya, seperti seni sendra tari, upacara minum the, tehnik merangkai bunga, DLL. Tapi kebudayaan Jepang yang harus dicontoh adalah suka bekerja keras dan Disiplin yang tinggi;
13. Bentuk kerja sama dengan Indonesia : Hubungan dengan Indonesia adalah dalam hal sebagai berikut :
a. Bidang politik. Kedua Negara saling menempatkan duta besarnya masing-masing.
b. Bidang ekonomi. Dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang berikut:
- Perdagangan. Ekspor ke jepang antara lain Minyak bumi mentah, gas alam cair, aluminium, bijih besi, timah, DLL. Sedangkan Inpor Indonesia yaitu Mesin-mesin kendaraan bermotor, Mesin Industri, peralatan elektronika, lembaran besi baja, kapal, bahan-bahan kimia, DLL.
- Penanaman Modal. Jepang merupakan investor utama di bidang otomotif dan elektronika.
c. Bidang Tekhnologi. Jepang membantu dalam pembangunan bendungan Asahan, pembangunan pabrik aluminium, dan pembangunan kilang minyak Plaju.
d. Bidang pendidikan dan Kebudayaan. Misalnya saling tukar-menukar pelajar antar kedua Negara.

Nomor / Bango 番号

Bango artinya angka atau nomor.
Di dunia Ban terkenal terdiri dari 10 bentuk, yaitu 0.1.2.3.4.5.6.7.8.9
Jepang memiliki cara sendiri untuk menyebutkan angka-angka tersebut antara lain:
 0 (Nol) : Rei / Zero
 1 (Satu) : Ichi
 2 (Dua) : Ni
 3 (Tiga) : San
 4 (Empat) : Yon / Shi
 5 (Lima) : Go
 6 (Enam) : Roku
 7 (Tujuh) : Sichi / Nana
 8 (Delapan) : Hachi
 9 (Sembilan) : Kyuu
 10 (Sepuluh) : Juu
Dalam Menyebutkan angka yang lebih dari Sepuluh harus menggunakan sebuah rumus matematika... (Haha Matematika, 55% Orang di dunia pada ga suka sama ni pelajaran... tapi tenang rumus matematika ini mudah dimengerti... Lihatlah perlahan-lahan...
Untuk Belasan sangat mudah!!
10 + 1 = 11___ 10 + 7 = 17___ 10 + 4 = 14____
Juu Ichi= ’Juu Ichi’ Juu Sichi= ’Juu Sichi’ Juu Yon = ’Juu Yon’

Untuk Puluhan perlahan-lahan pelajari ya!!
20 = 2 + 10_ 90 = 9 + 10_ 50 = 5 + 10____
Ni Juu = ’Ni Juu’ Kyuu Juu= Kyuu Juu Go Juu = Go Juu

Untuk Puluhan bersatuan juga perlu perlahan-lahan!!
33 = 3 + 10 + 3_____ 85 = 8 + 10 + 5__
San Juu San= San Juu San Hachi Juu Go= Hachi Juu Go

46 = 4 + 10 + 6__ 29 = 2 + 10 + 9__
Yon Juu Roku= Yon Juu Roku Ni Juu Kyuu Ni Juu Kyuu
Jadi, anata semua dapat melihat contoh rumus Ban seperti tadi…
*Bagian Belasan* 10 + 1 = 11____ Lihatlah!! *10=Juu dan *1=Ichi, jika kedua kata
Juu Ichi= ’Juu Ichi’ digabungkan menjadi Juu Ichi (10+1 = 11).


*Bagian Puluhan* 50 = 5 + 10_ Lihatlah!! *5=Go dan *10=Juu, jika digabungkan
Go Juu = Go Juu lima+sepuluh = lima puluh / Go+Juu = Go Juu.

*Bagian Puluhan 33 = 3 + 10 + 3_____ Lihatlah!! Sama seperti puluhan
Bersatuan* San Juu San= San Juu San hanya saja 10 ada ditengah dan
Dibelakang terdapat satuan. Tiga+Sepuluh+Tiga= Tiga puluh tiga / San+Juu+San= San Juu San.

Mudahkan?? Jika sulit copy saja dan save di M.S Word... dan pelajari lah dengan cermat!!!
Tolong tulis kritik, saran, pendapat ,atau pertanyaan OK!!

Bagaimana Kimono Di Jepang??

Kimono (着物?) adalah pakaian tradisional Jepang. Arti harfiah kimono adalah baju atau sesuatu yang dikenakan (ki berarti pakai, dan mono berarti barang).

Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf "T", mirip mantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi dililitkan di bagian perut/pinggang, dan diikat di bagian punggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalah zōri atau geta.

Kimono sekarang ini lebih sering dikenakan wanita pada kesempatan istimewa. Wanita yang belum menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut furisode.[1] Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya hampir menyentuh lantai. Perempuan yang genap berusia 20 tahun mengenakan furisode untuk menghadiri seijin shiki. Pria mengenakan kimono pada pesta pernikahan, upacara minum teh, dan acara formal lainnya. Ketika tampil di luar arena sumo, pesumo profesional diharuskan mengenakan kimono.[2] Anak-anak mengenakan kimono ketika menghadiri perayaan Shichi-Go-San. Selain itu, kimono dikenakan pekerja bidang industri jasa dan pariwisata, pelayan wanita rumah makan tradisional (ryōtei) dan pegawai penginapan tradisional (ryokan).

Pakaian pengantin wanita tradisional Jepang (hanayome ishō) terdiri dari furisode dan uchikake (mantel yang dikenakan di atas furisode). Furisode untuk pengantin wanita berbeda dari furisode untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan untuk furisode pengantin diberi motif yang dipercaya mengundang keberuntungan, seperti gambar burung jenjang. Warna furisode pengantin juga lebih cerah dibandingkan furisode biasa. Shiromuku adalah sebutan untuk baju pengantin wanita tradisional berupa furisode berwarna putih bersih dengan motif tenunan yang juga berwarna putih.

Sebagai pembeda dari pakaian Barat (yōfuku) yang dikenal sejak zaman Meiji, orang Jepang menyebut pakaian tradisional Jepang sebagai wafuku (和服?, pakaian Jepang). Sebelum dikenalnya pakaian Barat, semua pakaian yang dipakai orang Jepang disebut kimono. Sebutan lain untuk kimono adalah gofuku (呉服?). Istilah gofuku mulanya dipakai untuk menyebut pakaian orang negara Dong Wu (bahasa Jepang : negara Go) yang tiba di Jepang dari daratan Cina. Pengantin wanita mengenakan kimono yang disebut shiromuku
Uchikake bermotif burung jenjang

Kimono wanita
Kurotomesode dengan 5 buah lambang keluarga

Pemilihan jenis kimono yang tepat memerlukan pengetahuan mengenai simbolisme dan isyarat terselubung yang dikandung masing-masing jenis kimono. Tingkat formalitas kimono wanita ditentukan oleh pola tenunan dan warna, mulai dari kimono paling formal hingga kimono santai. Berdasarkan jenis kimono yang dipakai, kimono bisa menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri.

* Kurotomesode

Tomesode adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Bila berwarna hitam, kimono jenis ini disebut kurotomesode (arti harfiah: tomesode hitam). Kurotomesode memiliki lambang keluarga (kamon) di tiga tempat: 1 di punggung, 2 di dada bagian atas (kanan/kiri), dan 2 bagian belakang lengan (kanan/kiri). Ciri khas kurotomesode adalah motif indah pada suso (bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi.

Gadis mengenakan furisode

* Irotomesode

Tomesode yang dibuat dari kain berwarna disebut irotomesode (arti harfiah: tomesode berwarna). Bergantung kepada tingkat formalitas acara, pemakai bisa memilih jumlah lambang keluarga pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk acara yang sangat formal. Kimono jenis ini dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum menikah. Kimono jenis irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak memperbolehkan tamu untuk datang memakai kurotomesode, misalnya resepsi di istana kaisar. Sama halnya seperti kurotomesode, ciri khas irotomesode adalah motif indah pada suso.

* Furisode

Furisode adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan berwarna-warni cerah dengan motif mencolok di seluruh bagian kain. Ciri khas furisode adalah bagian lengan yang sangat lebar dan menjuntai ke bawah. Furisode dikenakan sewaktu menghadiri upacara seijin shiki, menghadiri resepsi pernikahan teman, upacara wisuda, atau hatsumode. Pakaian pengantin wanita yang disebut hanayome ishō termasuk salah satu jenis furisode.

* Homongi

Hōmon-gi (訪問着?, arti harfiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif di seluruh bagian kain, depan dan belakang. Homongi dipakai sewaktu menjadi tamu resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.[3]

* Iromuji

Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon). Sesuai dengan tingkat formalitas kimono, lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada). Iromoji dibuat dari bahan tidak bermotif dan bahan-bahan berwarna lembut, merah jambu, biru muda, atau kuning muda atau warna-warna lembut. Iromuji dengan lambang keluarga di 5 tempat dapat dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan. Bila menghadiri upacara minum teh, cukup dipakai iromuji dengan satu lambang keluarga.

* Tsukesage

Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Menurut tingkatan formalitas, kedudukan tsukesage hanya setingkat dibawah homongi. Kimono jenis ini tidak memiliki lambang keluarga. Tsukesage dikenakan untuk menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu resmi, pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru.[3]

* Komon

Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Ciri khas kimono jenis ini adalah motif sederhana dan berukuran kecil-kecil yang berulang.[3] Komon dikenakan untuk menghadiri pesta reuni, makan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung.

* Tsumugi

Tsumugi adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah. Walaupun demikian, kimono jenis ini boleh dikenakan untuk keluar rumah seperti ketika berbelanja dan berjalan-jalan. Bahan yang dipakai adalah kain hasil tenunan sederhana dari benang katun atau benang sutra kelas rendah yang tebal dan kasar.[3] Kimono jenis ini tahan lama, dan dulunya dikenakan untuk bekerja di ladang.

* Yukata

Yukata adalah kimono santai yang dibuat dari kain katun tipis tanpa pelapis untuk kesempatan santai di musim panas.

Kimono pria

Kimono pria dibuat dari bahan berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua, dan hitam.

* Kimono paling formal berupa setelan montsuki hitam dengan hakama dan haori

Bagian punggung montsuki dihiasi lambang keluarga pemakai. Setelan montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan busana pengantin pria tradisional. Setelan ini hanya dikenakan sewaktu menghadiri upacara sangat resmi, misalnya resepsi pemberian penghargaan dari kaisar/pemerintah atau seijin shiki.

* Kimono santai kinagashi

Pria mengenakan kinagashi sebagai pakaian sehari-hari atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi. Aktor kabuki mengenakannya ketika berlatih. Kimono jenis ini tidak dihiasi dengan lambang keluarga.

Memperkenalkan Diri / Jiko shōkai 自己紹介

Tahap-tahap memperkenalkan diri:
• ‘Ojigi Suru’
Lakukan gerakan Ojigi, yaitu “gerakan menunduk atau membungkuk yang berguna sebagai penghormatan kepada orang lain.” (Ojigi merupakan gerakan khas penduduk Asia Timur, secara fungsional mirip seperti berjabat tangan.)
• “ *Aisatsu* ”
Katakan salah satu kata Aisatsu, yaitu “salam”. Aisatsu terdiri dari Ohayaou Gozaimasu, Konnichiwa, Konbanwa. Artinya “selamat pagi, selamat siang, selamat malam”. Gunakan sesuai keadaan. *(Ucapan Aisatsu harus dibarengi dengan menunduk Ojigi sebagai pembukaan)
• “ Hajime Mashite ”
Katakan Hajime Mashite. Yang kurang lebih artinya “Perhatian Perkenalkan.”
• “ Watashi wa (nama) desu / Watashi no namae wa (nama) desu. ”
Katakan Watashi wa (nama) desu, yang artinya “Saya adalah (nama)” atau
Katakan Watashi no namae wa (nama) desu, yang artinya “Nama saya adalah (nama).”
• “ (Daerah tempat tinggal) ni sundeimasu”
Katakan (Daerah tempat tinggal) ni sundeimasu. Artinya “Saya tinggal di (nama tempat tinggal)”. Nama tempat tinggal kita bisa berupa nama kampung, desa, komplek, perumahan, dan kecamatan.
• “ (Daerah kelahiran) ni umaremashita”
Katakan (Daerah kelahiran kita) ni umaremashita. Artinya “Saya terlahir di (Daerah kelahiran)”. Nama daerah kelahiran bisa berupa nama kota, kabupaten, provinsi, pulau, negara, ataupun benua.
• “ (Nama Sekolah/Universitas) no seito desu / Kaishain desu ”
Katakan (Nama sekolah/universtitas) no seito desu. Artinya “Saya adalah pelajar di (nama sekolah/universitas)”.
Atau katakan Kaishain desu. Artinya “Saya adalah pekerja/pegawai”
• “ Douzo Yoroshiku Onegaishimasu ”
Katakan Douzo Yoroshiku Onegaishimasu. Artinya “Sekian, mohon terima diri saya”. *(Ucapan D’Y’O harus dibarengi dengan menunduk Ojigi sebagai penutupan)

Selain Beberapa kalimat di atas yang lebih umum dipakai di Jepang hanya bagian “Ojigi+Hajime mashite (nama) desu setelah itu berkata Douzo Yoroshiku Onegaishimasu+Ojigi”
Jika Dikau still pusing dan bingung perhatikan dan cermati contoh yang ini ya!! Hehe
Konnichiwa (Ojigi)
Hajime Mashite
Watashi wa Hamuza desu
Tensaw ni sundeimasu
Bogoru ni umaremashita
SMPI Ar-ridho no seito desu
Douzo Yoroshiku Onegaishimasu

Sekian dari saya untuk pelajaran perkenalan diri... Next I’ll give u more about Japan and Japanese… Arigatou Gozaimasu!! Jepang seru!!
Tolong tulis kritik, saran, pendapat ,atau pertanyaan OK!!

Thursday, September 2, 2010

Yo mengenal Jepang (Yōyō wa, Nippon o shitte iru) 'ヨーヨーは、日本を知っている'

Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon/Nihon, nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku dengarkan (bantuan•info)) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.
Jepang terdiri dari 6.852 pulau[9] yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang.
Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-7 SM. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri. Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang.
Sebagai negara maju di bidang ekonomi,[10] Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Jepang adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G8, OECD, dan APEC. Jepang memiliki kekuatan militer yang memadai lengkap dengan sistem pertahanan moderen seperti AEGIS serta suat armada besar kapal perusak. Dalam perdagangan luar negeri, Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor terbesar dan peringkat ke-6 negara pengimpor terbesar di dunia. Sebagai negara maju, penduduk Jepang memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB.[11] Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika.